BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 05 Mei 2010

* Bertahan Hidup dengan Menyamar *

Terkadang, untuk bertahan hidup itu perlu berbohong, mencuri atau menghilang. Setujukah anda dengan kalimat itu? . Pasti sebagian besar dari anda bahkan saya pun tidak setuju dengan hal itu. Tapi bagaimana jika kita melakukannya untuk melindungi diri dari bahaya? . Hal itulah yang dilakukan sebagian besar spesies binatang untuk melindungi diri mereka dari predator atau makhluk lain.
Misalnya saja, seperti yang dilakukan tonggeret, si serangga batang. Pada siang hari, serangga ini jarang bergerak dan nyaris tidak mungkin dibedakan dari latar belakang hutan tempat habitat mereka yang ditiru. Ini dilakukan agar tetap tak terlihat oleh berbagai predator bermata tajam yang menggunakan penglihatan untuk berburu.
Dan pada malam hari, tonggeret batang dan daun menanggalkan sikap tumbuhannya untuk mencari makan di dedaunan dan detritus di lantai hutan.Tipuan ini berhasil mengecoh indra para predatornya. Dengan kata lain, tiuan ini berfungsi sebagai kamuflase ynag memungkinkan pemakainya lolos dari deteksi predator, mangsa , atau seringkali bahkan keduanya.
Tujuan lainnya, si “penipu” ini ingin penampilannya diperhatikan ( pada waktu-waktu tertentu ). Contohnya pada bunga anggrek bangkai yang memekarkan bunga besar keunguan berbau yang terlihat dan beraroma seperti daging busuk untuk menarik perhatian lalat-lalat pemakan bangkai yang akan hinggap pada bunga-bunga tersebut. Serangga ynag hinggap akan terpapar serbuk sari dan mungkin dapat membantu anggrek tersenut berkembang biak.
Perilaku-perilaku semacam ini disebut Mimikri. Mimikri merupakan contoh evolusi lewt seleksi alam-perjuangan sang induk dalam mengembangbiakkan keragaman keturunan yang akan diseleksi habis oleh kebetulan-kebetulan alam yang kejam terhadap segala bentuk yang lemah. Namun, tidak semua mimikri sempurna. Ada mimikri tidak sempurna dimana suatu organism hanya setengah-setengah dalam menjiplak penampilan makhluk lain.
Dalam beberapa kasus, mimikri kasar tersebut mungkin menyiratkan garis keturunan yang baru mengadopsi pendekatan mimikri ketika evolusi baru mulai mengasah simulasinya. Dalam beberapa kasus yang lain, penyimpangan tersebut adalah hasil upaya sebuah spesies peniru untuk menarik diri dari bentuk penjiplakan yang tidak diinginkan.
Selain itu, mimikri juga dapat menjadi cara yang baik untuk bersolek, belajar atau menambah teman. Contohnya, dapat kita lihat pada beberapa lumba-lumba yang saling meniru lompatan-lompatan rekannya atau burung beo ynag jago menirukan suara ( membeo ).

0 komentar: